Setiap bahan kimia yang menjadi bahan disinfeksi ini memang memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme jahat. Hal ini menunjukkan bahwa cara kerja mereka tentu mempunyai tingkat bahayanya masing-masing. Jasa disinfektan pun harus memperhatikan resiko itu sendiri.
Apakah Bahan Disinfektan Berbahaya?
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, banyak jenis senyawa kimia yang dapat digunakan untuk membunuh bakteri dan virus dengan ciri khas mereka masing-masing. Jadi setiap kandungan bahan tersebut memiliki tingkat bahayanya sendiri sehingga harus diantisipasi selama penggunaan.
Setiap bahan kimia ini ada juga yang tidak berbahaya bahkan sampai menyebabkan iritasi dan alergi apabila terpapar pada kulit manusia. Beberapa diantaranya memang memiliki sifat toksik dan racun meskipun tingkat efektivitasnya memang cukup tinggi untuk membasmi berbagai jenis virus.
Bagi Anda yang sering di dapur, ada beberapa bahan yang dapat digunakan sebagai disinfektan dan tentunya aman diaplikasikan. Produk ini bisa berupa soda kue dan cuka dimana banyak ibu rumah tangga tentunya memilikinya.
Bahan yang Berbahaya dan Tidak Berbahaya dari Jasa Disinfektan
Kedua contoh bahan yang sudah disebutkan sebelumnya memang tidak menimbulkan efek berbahaya apabila terkena oleh kulit. Anda pun bisa menggunakan cuka dan soda kue untuk kemudian dilarutkan bersamaan dengan air sebelum diaplikasikan pada permukaan barang tertentu.
Sementara bahan lainnya yang juga bisa digunakan sebagai cairan disinfektan namun sangat berbahaya yaitu alkohol, fomaldehid dan pemutih klorin. Ketiganya memang terbukti ampuh dalam membasmi bakteri dan virus dalam jumlah banyak meski memiliki sifat toksik bagi kesehatan.
Ketiganya memiliki sifat bahaya yang mampu memberikan efek iritasi dan alergi jika terpapar oleh kulit dan organ luar seperti mata. Sementara akibat lainnya juga bisa saja menimbulkan masalah pernafasan apabila tidak sengaja terhirup oleh hidung.
Jasa disinfektan memang menggunakan beberapa bahan kimia yang cukup berbahaya seperti klorin, alkohol dan formaldehid. Hal ini mengharuskan semua teknisi akhirnya menggunakan APD lengkap meminimalkan resiko terpaparnya mereka dengan senyawa tersebut. Akan lebih baik jika saat proses berlangsung, Anda berada jauh dari lokasi sampai selesai.